Pembiasaan Shalat Malam Santri Darul Fikri Bawen

Mentari masih jauh di peraduannya, suasana masih gelap, cuaca terasa dingin, dan suara binatang malam masih memenuhi dini hari. Para santri Darul Fikri Bawen satu bersatu mulai bangkit dari pembaringannya kemudian sejenak membaca doa. Mereka segera mengambil sikat gigi dan handuk pergi ke kamar mandi untuk bersuci. Sambil mengenakan sarung dan peci para santri bergegas menuju masjid, dengan tetap memakai masker dan membawa sajadah masing-masing.

Musrif sudah bersiap di masjid sambil memastikan semua santri sudah hadir di Masjid, barangkali ada yang belum bangun dini hari tersebut, akan segera dibangunkan dan diajak untuk ke masjid. Para santri segera membentuk shaf yang tetap jaga jarak kurang lebih 0,5 m. Sholat malam dilaksanakan dengan imam para santri secara bergilir. selain untuk melancarkan dan menjaga hafalan juga untuk melatih mental menjadi imam.

Setelah sholat witir dilaksanakan sebagian santri yang terbiasa puasa sunah lanjut makan sahur, sebagian santri membiasakan puasa senin kamis, dan bahkan sebagian ada yang mengamalkan puasa Daud. Santri yang lain atau yang sudah selesai makan sahur akan mempersiapkan hafalannya untuk disetorkan pada ustdaz halaqohnya masing-masing setelah sholat subuh.

Dengan membiasakan sholat malam selain juga baik untuk kesehatan, waktu sepertiga malam yang akhir merupakan salah satu waktu yang mustajab. Allah akan memberi setiap permintaan dan akan mengabulkan segala doa hamba-Nya pada waktu tersebut. Dengan salah satu wasilah sholat malam ini harapannya santri diberi kemudahan untuk belajar di sekolah maupun di pondok dan dianugerahkan kemudahan dalam mengafal Al Qur’an serta tetap terjaga hingga hari akhir.

Jika bersamaan dengan pelaksanaan penilaian tengah semester atau penilaian akhir semester, santri juga sekaligus memanfaatkan waktu bakda shalat malam untuk persiapan dengan mengulang materi yang akan diujikan besoknya. insyaAllah ini merupakan pembiasaan yang akan bermanfaat dunia dan akherat bagi santri.