Kajian Menjelang Berbuka Puasa SMP IT Darul Fikri Bawen | KH Anwar Jufri, Lc ke-10
Pertemuan ke-10 dari rangkaian kajian yang akan membahas tentang pemuda yang di dalam dirinya tidak ada penyimpangan. ________________________________________ Dalam hadits lain Rasulullah bersabda: «إِنَّ اللَّهَ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ» “Sesungguhnya Allah betul-betul ta’jub kepada seorang pemuda yang tidak ada “shabwah/penyimpangan” pada dirinya. (HR. Ahmad) Imam Al-Munawiy dalam kitab Faidul Qadir menjelaskan maksud hadits ini: (ليست له صبوة) artinya “tidak ada kecendrungannya kepada hawa nafsu karena kebagusan pembiasaaan dirinya terhadap kebaikan, dan kekuatan tekatnya untuk menjauhkan diri dari segala kejahatan”. Pemuda yang tidak ada “shabwah” pada dirinya itu terbentuk karena ia tumbuh dalam suasana taat kepada Tuhannya. Karenanya ia termasuk salah seorang di antara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan khusus di akhirat nanti, di bawah naungan ‘Arsy Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah: ” سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: إِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ،….. “Tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah di hari kiamat di bawah naungannya, di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, mereka adalah: pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan ibadah kepada Allah,….)HR. Bukhari Muslim.
Video dapat dilihat di: https://youtu.be/hRizi84bRkA.
Komentar Terbaru