SEKILAS INFO
  • 3 minggu yang lalu / 26 Desember 1859 – Kapal Onrust milik Belanda ditenggelamkan laskar pengikut Pangeran Antasari dalam Perang Banjar
  • 3 minggu yang lalu / PERISTIWA POSO BERDARAH, 25 DESEMBER 1998, MUSLIM POSO MENGALAMI GENOSIDA
  • 3 minggu yang lalu / SELAMAT HARI KEMERDEKAAN LIBYA, 24 DESEMBER 1951-24 DESEMBER 2024
WAKTU :

Remaja Palestina Syahid setelah Pasukan ‘Israel’ Menembaknya di Kepala

Terbit 17 Juni 2021 | Oleh : admin | Kategori : Berita
Remaja Palestina Syahid setelah Pasukan ‘Israel’ Menembaknya di Kepala

Seorang remaja Palestina syahid pada hari Kamis (17/06/2021) setelah ditembak di kepala oleh pasukan “Israel” sehari sebelumnya. Remaja tersebut mengikuti protes warga Palestina terhadap rencana untuk membangun pos pemukiman ilegal Yahudi di tanah yang diduduki di Tepi Barat, lansir Middle East Eye.

Ahmed Shamsa terluka pada hari Rabu (16/06/2021) ketika tentara Zionis “Israel” menggunakan peluru tajam untuk membubarkan protes yang diadakan oleh penduduk dari desa Beita.

Remaja berusia 16 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Bedah Rafidia di Nablus, di mana ia meninggal karena luka-lukanya dan meninggal pada Kamis dini hari.

Dia adalah warga Palestina keempat yang dibunuh oleh “Israel” selama protes terhadap permukiman – yang ilegal menurut hukum internasional – sejak protes dimulai di Beita.

Pekan lalu, Muhammad Hamayel yang berusia 15 tahun ditembak dan dibunuh oleh pasukan “Israel” selama protes di Beita setelah salat Jum’at.

Penduduk desa Beita telah mengadakan protes selama lima minggu berturut-turut terhadap rencana untuk membangun pos pemukiman ilegal baru “Israel” di sebuah gunung bernama Jabal Sabih.

Penduduk setempat mengatakan kepada Middle East Eye bahwa sekitar 17 keluarga Palestina memiliki tanah di Jabal Sabih dan bergantung secara finansial pada panen pohon zaitun mereka di gunung.

Pada awal Mei, sekelompok pemukim ilegal Zionis mendirikan karavan di Jabal Sabih, dan dengan bantuan pasukan penjajah “Israel”, sejak itu mencegah akses warga Palestina ke daerah tersebut, yang merupakan rumah bagi kebun zaitun yang luas milik penduduk Beita.

Sejak itu, orang-orang Beita menghabiskan setiap hari untuk memprotes pos pemukiman ilegal baru, yang terletak di pinggiran selatan desa dan mencakup sekitar 30 persen dari seluruh luas tanah Beita. (hidayatullah)

SebelumnyaGeger! Matahari Terbit dari Arah Utara, Tanda Kiamat? Sesudahnya30 Tahun Cari Kelemahan Ulama, Namun Tak Temukan

Berita Lainnya

0 Komentar